Skripsi
dalam proses pengerjaan
Nurmala Dewi
Sabtu, 06 Februari 2016
Kamis, 25 Desember 2014
Cheat Sheat pada Linux
Halo..
kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang cheat sheat yang ada di linux
beserta fungsinya.
Perintah
|
Fungsi
|
Perintah dasar
untuk penanganan file
|
|
mkdir
nama_folder
|
Membuat
direktori
|
ls
|
Menampilkan
isi direktori
|
ls
-l
|
Memperlihatkan
daftar file disertai dengan atribut seperti pemilik, permission, ukuran dan
tanggal modifikasi
|
ls
-a
|
Memperlihatkan
daftar file dan file tersembunyi di dalam direktori sekarang tanpa atribut
apapun
|
ls
-al
|
Menggabungkan
perintah –l dan –a untuk ls
|
ls
/ direktori/ ehm
|
Memperlihatkan
daftar file dari/direktori/ehm ketika kita sedang berada di direktori
sekarang
|
cd
direktori_tujuan
|
Berpindah
direktori
|
cd
direktori/
|
Pindah
direktori ke direktori yang berada di dalam direktori sekarang
|
cd
|
Pindah
ke direktori home
|
cd
~
|
Pindah
ke direktori home
|
cd
..
|
Pindah
satu direktori ke direktori teratas atau kembali ke direktori sebelumnya
|
cd
../../n
|
Pindah
n direktori sebelumnya
|
cd/direktori/sesuatu
|
Pindah
ke direktori tanpa harus mundur ke direktori sebelumnya
|
pwd
|
Menampilkan
tempat direktori yang aktif
|
cp
file direktori_tujuan
|
Menyalin
file
|
cp
file /path/ke/direktori/sesuatu
|
Mengkopi
file tertentu ke direktori tertentu
|
cp
–r folder /path/ke/direktori/sesuatu
|
Mengkopi
file tertentu secara rekursif ke direktori tertentu
|
cp
*.extension /path/ke/direktori/sesuatu
|
Mengkopi
file-file yang berekstensi tertentu ke direktori tertentu
|
cp
nama* /path/ke/direktori/sesuatu
|
Mengkopi
file-file yang namanya diawali dengan ‘nama’ ke direktori tertentu
|
mv
file direktori_tujuan
|
Memindahkna
file
|
mv
namafile_lama.ehm namafile_baru.ehm
|
Rename
file
|
rm
file
|
Menghapus
file
|
rm
–r folder
|
Menghapus
folder
|
rm
–rf folder
|
Menghapus
folder secara paksa
|
find
nama_file
|
Mencari
file dalam direktori
|
touch
nama_file
|
Membuat
file
|
cat
nama_file
|
Menampilkan
nama file dalam bentuk plain text
|
wc
nama_file.txt
|
Menampilkan
jumlah baris, jumlah kata, dan ukuran file (dalam byte) suatu file
|
Perintah dasar
dalam sistem informasi
|
|
sudo
nama_perintah
|
Menjalankan
perintah/ program sebagai super user
|
whoami
|
Perintah
untuk melihat user yang sedang aktif
|
Perintah dasar
dalam manajemen proses
|
|
ps aux
|
Menampilkan
proses-proses yang sedang berjalan
|
kill PID
|
Membunuh
sebuah proses yang memiliki PID tertentu
|
kill program
|
Membunuh
sebuah proses yang memiliki nama tertentu
|
killall
program
|
Membunuh
semua proses yang memiliki nama tertentu
|
lsusb
|
Menampilkan
daftar perangkat yang ditancapkan di port usb
|
clear
|
Membersihkan
tampilan terminal
|
Perintah
lainnya
|
|
reboot
|
Merestart
sistem
|
shutdown/halt
|
Mematikan
sistem
|
lshw
|
Menampilkan
daftar hardware
|
uptime
|
Menampilkan
lamanya sistem berjalan
|
bc
|
Kalkulator
di dalam terminal
|
man
nama_perintah
|
Melihat
manual perintah
|
Selasa, 09 Desember 2014
Manajemen Memori dan Manajemen File
Manajemen
Memory
Manajemen memori merupakan salah
satu tugas dari sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses yang harus
diletakkan pada antrian.
Fungsinya
adalah sebagai berikut:
Mengelola informasi yang dipakai
dan tidak dipakai.
-
Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
- Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.
- Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
Oke, langsung aja kita coba mengimplementasikan manajemen memori pada sistem operasi Linux.
Free, digunakan untuk melihat memori yang terpakai oleh suatu
proses. Perintah ini menunjukan
bagaimana swap space dan banyak swapping yang terjadi
kita juga dapat melihat penggunaan memori dan swap-nya
dengan perintah berikut.
Swapiness, berfungsi
untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memory ke swap.
Kita juga dapat mengubah nilai swappiness
sesuai dengan kebutuhan atau keinginan kita, dengan cara sbb:
Manajemen Disk & I/O
Manajemen disk dan I/O mencakup
pembuatan partisi, format partisi, manajemen flashdisk, printer, speaker, dan
sebagainya.
Contoh manejemen I/O dengan menggunakan
flashdisk, sbb:
Melihat daftar partisi/drive yang
dikenali
Dari gambar di atas, kita dapat
melihat bahwa flashdisk yang kita koneksikan berada di sda1.
Untuk melihat isi dari flashdisk
tersebut, caranya adalah :
Untuk mencabut flashdisk,
caranya adalah :
Untuk melihat perangkat I/O
lainnya, caranya adalah:
Untuk meng-eject CD/DVD-ROM, caranya
adalah:
Manajemen File dan Direktori
Melihat daftar direktori, untuk melihat daftar direktori
dapat dilakukan dengan cara berikut
Untuk
Menampilkan daftar direktori dengan format yang panjang, dapat dilakukan
dengan menambahkan –l (long) dan –a (all)
Membuat banyak direktori
Jika ingin membuat subdirektori
bersarang, maka tinggal tambahkan -p setelah perintah mkdir
Menghapus
Direktori
Untuk menghapus direktori dapat
dilakukan dengan:
Membuat
File Kosong
Mencari
File atau Direktori
Kompresi file
Untuk membuat cadangan, arsip
atau mengirimkan file yang banyak, dapat dilakukan dengan menggunakan kompresi.
Ada dua cara kompresi dalam Linux, yaitu dengan gzip dan bzip2.
Kompresi
dengan gzip
Tambahkan
-d untuk dekompresi
Kompresi dengan
bzip2
gunakan
perintah bunzip2 untuk dekompresi file bzip2
Sorting
Sorting
dapat dilakukan dengan perintah ls. Perintah ls ini mengurutkan file secara
alfabet. Namun kita juga dapat menambahkan perintah ls sebagai berikut:
ls -lt akan mengurutkan
daftar file berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga terlama).
ls -lrt berarti mengurutkan
daftar file dari yang terlama hingga yang terbaru.
Rabu, 03 Desember 2014
Cara Mengkonfigurasi Access Point
Pada kali ini saya akan
berbagi langkah-langkah untuk melakukan setting access point, langkah-langkahnya sebagai
berikut:
- Untuk melakukan setting acces point yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui IP, username, dan password dari access point tersebut
- Disini kita menggunakan access point TP LINK, misal pada bagian belakang access point ini terdapat keterangan IP : 192.168.0.1 Username : admin Password : admin
- Selanjutnya pasang semua perangkat pendukung dari access point agar bisa terhubung
- Jika Access Point sudah dipakai sebelumnya, kita reset terlebih dulu dengan memencet tombol reset di bagian belakang access point selama 30 detik
- Nyalakan wifi laptop dan Koneksikan laptop dengan sinyal wifi tersebut. Biasanya sesuai dengan merek dari access point, misal “TP LINK”
- Untuk bisa setting routernya, kita harus masuk ke web adminnya dengan mengetikan IP router di Web Browser : 192.168.0.1 (IP ini bisa berbeda untuk merek berbeda)
- Jika terdapat pop up yang menyuruh memasukkan username & password, masukkan username & password sesuai defaultnya, yaitu Username : admin Password : admin
- Disarankan juga untuk mengganti password dan username defaultnya dengan cara memilih menu: System Tools -> Password
- Setelah masuk ke halaman administrator, pilih menu Quick Setup dan ikuti langkah selanjutnya dengan menekan tombol Next
- Pada halaman Wireless:
- Selanjutnya,
setting Gateway & DNS nya, masuk ke menu: Network -> WAN
- Setting untuk security routernya, agar tidak bisa digunakan oleh siapa saja dengan memilih menu Wireless -> Wireless Setting
- Restart TP-LINK yaitu dengan cara me-Reboot router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
- Router TP-Link siap digunakan, koneksikan laptop dengan sinyal wifi sesuai dengan username dan password yang telah anda buat
Langganan:
Postingan (Atom)