Kamis, 25 Desember 2014

Cheat Sheat pada Linux



            Halo.. kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang cheat sheat yang ada di linux beserta fungsinya.

Perintah
Fungsi
Perintah dasar untuk penanganan file
mkdir nama_folder
Membuat direktori
ls
Menampilkan isi direktori
ls -l
Memperlihatkan daftar file disertai dengan atribut seperti pemilik, permission, ukuran dan tanggal modifikasi
ls -a
Memperlihatkan daftar file dan file tersembunyi di dalam direktori sekarang tanpa atribut apapun
ls -al
Menggabungkan perintah –l dan –a untuk  ls
ls / direktori/ ehm
Memperlihatkan daftar file dari/direktori/ehm ketika kita sedang berada di direktori sekarang
cd direktori_tujuan
Berpindah direktori
cd direktori/
Pindah direktori ke direktori yang berada di dalam direktori sekarang
cd
Pindah ke direktori home
cd ~
Pindah ke direktori home
cd ..
Pindah satu direktori ke direktori teratas atau kembali ke direktori sebelumnya
cd ../../n
Pindah n direktori sebelumnya
cd/direktori/sesuatu
Pindah ke direktori tanpa harus mundur ke direktori sebelumnya
pwd
Menampilkan tempat direktori yang aktif
cp file direktori_tujuan
Menyalin file
cp file /path/ke/direktori/sesuatu
Mengkopi file tertentu ke direktori tertentu
cp –r folder /path/ke/direktori/sesuatu
Mengkopi file tertentu secara rekursif ke direktori tertentu
cp *.extension /path/ke/direktori/sesuatu
Mengkopi file-file yang berekstensi tertentu ke direktori tertentu
cp nama* /path/ke/direktori/sesuatu
Mengkopi file-file yang namanya diawali dengan ‘nama’ ke direktori tertentu
mv file direktori_tujuan
Memindahkna file
mv namafile_lama.ehm namafile_baru.ehm
Rename file
rm file
Menghapus file
rm –r folder
Menghapus folder
rm –rf folder
Menghapus folder secara paksa
find nama_file
Mencari file dalam direktori
touch nama_file
Membuat file
cat nama_file
Menampilkan nama file dalam bentuk plain text
wc nama_file.txt
Menampilkan jumlah baris, jumlah kata, dan ukuran file (dalam byte) suatu file
Perintah dasar dalam sistem informasi
sudo nama_perintah
Menjalankan perintah/ program sebagai super user
whoami
Perintah untuk melihat user yang sedang aktif
Perintah dasar dalam manajemen proses
ps aux
Menampilkan proses-proses yang sedang berjalan
kill PID
Membunuh sebuah proses yang memiliki PID tertentu
kill program
Membunuh sebuah proses yang memiliki nama tertentu
killall program
Membunuh semua proses yang memiliki nama tertentu
lsusb
Menampilkan daftar perangkat yang ditancapkan di port usb
clear
Membersihkan tampilan terminal
Perintah lainnya
reboot
Merestart sistem
shutdown/halt
Mematikan sistem
lshw
Menampilkan daftar hardware
uptime
Menampilkan lamanya sistem berjalan
bc
Kalkulator di dalam terminal
man nama_perintah
Melihat manual perintah

Selasa, 09 Desember 2014

Manajemen Memori dan Manajemen File

Manajemen Memory
Manajemen memori merupakan salah satu tugas dari sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses yang harus diletakkan pada antrian.
Fungsinya adalah sebagai berikut:
Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
  • Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
  • Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk. 
  • Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
Oke, langsung aja kita coba mengimplementasikan manajemen memori pada sistem operasi Linux.

Free, digunakan untuk melihat memori yang terpakai oleh suatu proses. Perintah ini menunjukan bagaimana swap space dan banyak swapping yang terjadi
kita juga dapat melihat penggunaan memori dan swap-nya dengan perintah berikut.
Swapiness, berfungsi untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memory ke swap. 
Kita juga dapat mengubah nilai swappiness sesuai dengan kebutuhan atau keinginan kita, dengan cara sbb:

Manajemen Disk & I/O

Manajemen disk dan I/O mencakup pembuatan partisi, format partisi, manajemen flashdisk, printer, speaker, dan sebagainya.

Contoh manejemen I/O dengan menggunakan flashdisk, sbb:
Melihat daftar partisi/drive yang dikenali
Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa flashdisk yang kita koneksikan berada di sda1.
Untuk melihat isi dari flashdisk tersebut, caranya adalah :
Untuk mencabut flashdisk, caranya adalah :
Untuk melihat perangkat I/O lainnya, caranya adalah:
Untuk meng-eject CD/DVD-ROM, caranya adalah:
Manajemen File dan Direktori

Melihat daftar direktori, untuk melihat daftar direktori dapat dilakukan dengan cara berikut
Untuk Menampilkan daftar direktori dengan format yang panjang, dapat dilakukan dengan menambahkan –l (long) dan  –a (all)
Membuat banyak direktori
Jika ingin membuat subdirektori bersarang, maka tinggal tambahkan -p setelah perintah mkdir
Menghapus Direktori
Untuk menghapus direktori dapat dilakukan dengan:
Membuat File Kosong
Mencari File atau Direktori
Kompresi file


Untuk membuat cadangan, arsip atau mengirimkan file yang banyak, dapat dilakukan dengan menggunakan kompresi. Ada dua cara kompresi dalam Linux, yaitu dengan gzip dan bzip2.

Kompresi dengan gzip

Tambahkan -d untuk dekompresi
Kompresi dengan bzip2
gunakan perintah bunzip2 untuk dekompresi file bzip2
Sorting
Sorting dapat dilakukan dengan perintah ls. Perintah ls ini mengurutkan file secara alfabet. Namun kita juga dapat menambahkan perintah ls sebagai berikut:

ls -lt akan mengurutkan daftar file berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga terlama).
ls -lrt berarti mengurutkan daftar file dari yang terlama hingga yang terbaru.





Rabu, 03 Desember 2014

Cara Mengkonfigurasi Access Point

Pada kali ini saya akan berbagi langkah-langkah untuk melakukan setting access point, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Untuk melakukan setting acces point yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui IP, username, dan password dari access point tersebut
  2.  Disini kita menggunakan access point TP LINK, misal pada bagian belakang access point ini terdapat keterangan  IP : 192.168.0.1 Username : admin  Password : admin
  3. Selanjutnya pasang semua perangkat pendukung dari access point agar bisa terhubung
  4. Jika Access Point sudah dipakai sebelumnya, kita reset terlebih dulu dengan memencet tombol reset di bagian belakang access point selama 30 detik
  5. Nyalakan wifi laptop dan  Koneksikan laptop dengan sinyal wifi tersebut. Biasanya sesuai dengan merek dari access point, misal “TP LINK
  6. Untuk bisa setting routernya, kita harus masuk ke web adminnya dengan mengetikan IP router di Web Browser : 192.168.0.1 (IP ini bisa berbeda untuk merek berbeda)
  7. Jika terdapat pop up yang menyuruh memasukkan username & password, masukkan username & password sesuai defaultnya, yaitu Username : admin Password : admin
  8. Disarankan juga untuk mengganti password dan username defaultnya dengan cara memilih menu: System Tools -> Password
  9. Setelah masuk ke halaman administrator, pilih menu Quick Setup dan ikuti langkah selanjutnya dengan menekan tombol Next
  10. Pada halaman Wireless:
  11. Selanjutnya, setting Gateway & DNS nya, masuk ke menu: Network -> WAN

  12. Setting untuk security routernya, agar tidak bisa digunakan oleh siapa saja dengan memilih menu Wireless -> Wireless Setting
  13. Restart TP-LINK yaitu dengan cara me-Reboot router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
  14. Router TP-Link siap digunakan, koneksikan laptop dengan sinyal wifi sesuai dengan username dan password yang telah anda buat